Sekolah tinggi agama islam negri Batusangkar yang
disingkat dengat dengan nama STAIN BATUSANGKAR
merupakan salah satu perguruan tinggi negri diindonesia dan merupakan
satu-satunya perguruan tinggi negri di Tanah Datar SUMATRATRA BARAT. Sekolah
ini berdiri resmi pada tanggal 30 juni 1997. Dan tentu saja semuanya melalaui
proses yang cukup panjang sampai akhirnya diresmikan pada tanggal 30juni 1997
tersebut yang akan kita bahas pada bagian pembahasan.
Sejarah berdirinya
STAIN , fasilitas serta perkembangan sekolah ini sampai pada saat ini
menarik untuk dikaji karna prosesnya yang cukup panjang serta
rintangan-rintangan yang dihadapi dalam pendirian sekolah ini sehingga menjadi
sekolah islam yang cukup maju dan diperhitungkan sampai pada saat sekarang ini.
Juga karna ia merupakan sekolah tinggi islam negri satu-satunya diTanah Datar.
Mahasiswa yang kuliah disinipun bukan hanya bersasal dari Tanah Datar saja
tetapi juga dari berbagai daerah lain sperti solok,padang,padang panjang bahkan
yang dari luar sumbarpun kuliah disini ini menunjukkan bahwa STAIN Batusangkar
mampu untuk menarik mahasiswa untuk melanjutkan pendidikannya disana. Alumni
yang berasal dari STAIN pun cukup mendapat tempat diberbagai instansi-instansi
pemerintah maupun swasta ini juga membuktikan bahwa STAIN merupakan sekolah
yang berkualitas walaupun sekolah tinggi ini tidak terletak diibukota provinsi
melainkan hanya terletak di kabupaten. Untuk lebih jelasnya penulis akan mencoba
membahasnya pada bab 2 yaitu bagian pembahasan
Sebelum kita mengkaji tentang perguruan tinggi
islam kita harus melihat bagaimana perkembangan pendidikan sekolah islam
sebelumnya di sumatra barat dari dulu sampai pada saat ini untuk itu penulis
akan memaparkan beberapa ulasan yang didapatkan dari literatu-literatur yang
membahas tentang islam disumatra barat. Karna berdirinya STAIN mempunyai kaitan
dengan sekolah-sekolah islam sebelumnya.
1. Sekolah islam adalah sebuah institusi yang bergerak dibidang pendidikan islam namun bukan berarti semua
mata pelajarannya berbasis agama tetapi juga umum namun didominasi oleh ajaran
agama islam. Disumatra barat dan minang kabau khususnya dari zaman penjajahan
pendidikan didominasi oleh sekolah-sekolah islam salah satunya adalah sumatra
thawalib yang didirikan dipadang panjang(
sekolah dan
2.Pertumbuhan gerakan islam juga pesat disumatra
barat yang dikenal dengan gerakan pembaharuan islam yang terjadi 1900-1942 dimana berdiri berbagai paratai
politik yang berideologi islam seperti serekat islam,muhammadyiah dan berbagai
politik lainnya yang cikal-bakal mendirikan sekolah islam yang waktu itu
disebut dengan pesantren atau madrasah dan muridnya dikenal dengan sebutan
santri( gerakan modern islam dindonesia
1900-1942. Deliarnoer)
Pendirian STAIN Batusangkar ini menurut tinjauan
historis terbagi menjadi 2 periode yaitu:
A. PERIODE 1
Periode pendirian PTAI sebagai cikal bakal fakultas
tarbiah Batusangkar sebelum berdirinya sebuah perguruan tinggi agama islam
ditanah datar telah berdiri berdiri
perguruan tinggi guru ( PTPG) yang terletak dibukit gombak Batusangkar. Namun dalam perkembangannya
perjalanan PTPG ini ditarik kepadang dan statusnya berubah menjadi IKIP
padang. Keadaan ini menyebabkan
masyarakat Tanah Datar kehilangan asset yang sangat berharga dan pada saat
itu tak ada satupun perguruan tinggi yang ada di kabupaten Tanah Datar. Hal demikin menimbulkan motivasi dan keinginan yang kuat pada masyarakat dan
pemerintah daerah kabupaten Tanah Datar untuk memiliki sebuah perguruan tinggi
guna menampung para pelajar tamatan pondok pesantren, PGA dan sekolah menengah lainnya. Membahas
tentang pesantren atau disebut dengan pondok pesantren disumatra barat dahulu terdapat sebuah lembaga pendidikan yang amat penting dan
berpengaruh diminangkabau adalah sekolah
twalib sekolah ini timbuh disuatu surau yang disebut surau jembatan besi.
Sekolah ini memberikan ajaran-ajaran agama dengan cara-cara tradisional dan
unik yakni para santrinya belajar dan tinggal disurau yang tidak mungkin
ditemukan dizaman modern seperti sekarang. Namun tamatan sumatra tawalib ini
berhasil mempropagandakan filsafasat yang populer dengan sebutan ilmu kominih
yang biasa menggabungkan dengan ide marxis anti kapitalis dan anti imperialis.
Sementara didaerah tingkat 11 lainnya telah berdiri
pula fakultas keagamaan seperti fakultas ushuluddin dipadang panjang, fakultas
dakwah disolok , fakultas syariah dibukittinggi dan fakultas adap dipayakumbuh.
Keadaan ini semakin mendorong Tanah Datar untuk segera mendirikan pula suatu
perguruan tinngi islam diTanah Datar. Dalam masa perubahan sosial ini banyak
inovasi terjadi pada dampak intoduksi nilai, sistem ,komuniti dimana proses
pelembagaanya senantiasa memakan waktu dan tidak jarang penuh
ketegangan,keresahan, konflik dan benturan. Upaya pembentukan sebuah perguruan
tinggi agama islam di Batusangkar pada akhirnya resmi berdiri pada tahun 1968,
dimulai dengan pembentukan panitia persiapan pendirian perguruan tinggi agama
islam yang diketuai oleh Mahyuddin Algamar( bupati saat itu). Dengan melihat
personil yang berperan memperlihatkan bahwa pendirian perguruan tinggi ini
didukung oleh semua unsur baik pemerintah maupun masarakat. Setelah panitia
selesai dibentuk dan berjalan beberapa
bulan statusnya ditingkatkan menjadi fakultas tarbiyah swasta yang berlokasi
dikubu rajo lima kaum.
Usaha ini semakin didukung oleh antusias masarakat yang dibuktikan dengan menyerahkan putra-putri mereka untuk melanjutkan ppendidikan mereka disini. Realita tersebut menjadi potensi utama untuk beralihnya status swasta menjadi sebuah fakultas yang berada dalam naungan institut agama Islam Negri (IAIN) imam bonjol padang. Peralihan tersebut berdasarkan keputusan mentri agama RI No. 238 tanggal 20 mai 1971. Dengan demiukian fakultas swasta ini resmi berubah menjadi fakultas tarbiyah negri dengan status muda yang artinya hanya bisa membuka program program pendidikan tingkat sarjana muda.
Usaha ini semakin didukung oleh antusias masarakat yang dibuktikan dengan menyerahkan putra-putri mereka untuk melanjutkan ppendidikan mereka disini. Realita tersebut menjadi potensi utama untuk beralihnya status swasta menjadi sebuah fakultas yang berada dalam naungan institut agama Islam Negri (IAIN) imam bonjol padang. Peralihan tersebut berdasarkan keputusan mentri agama RI No. 238 tanggal 20 mai 1971. Dengan demiukian fakultas swasta ini resmi berubah menjadi fakultas tarbiyah negri dengan status muda yang artinya hanya bisa membuka program program pendidikan tingkat sarjana muda.
B. PERIODE 11
Ditengah perjaalan yakni pada tahun 1974 fakultas
tarbiah imam bonjol Batusangkar mengalammi goncangan yakni munculnya sebuah
peraturan rasionalisasi fakultas dalam lingkungan IAIN seindonesia. Hal ini
berarti fakultas tarbiyah Batusangkar tidak dibenarkan lagi menerima mahasiswa
baru karena akan ditarik ke IAIN imam bonjol padang. Namun berkat usaha dari
seluruh unsur baik civitas akademmika, prmerintah daerah dan masyarakat Tanah
Datar yang gigih maka fakultas tarbiyah Tanah Datar tidak jadi ditarik
kepadang. Untuk itu pada tahun Rektor IAIN imam bonjol padang memperkenankan
fakultas tarbiyah Batusangkar menerima mahhasiswa baru dengan beberapa
persyaratan sebagai berikut: harus ada asrama mahasiswa, harus ada yayasan
penyantun dan terakhir jumlah mahaasiswa minimal 40 orang.
Pada akhirnya semua persyaratan tersebut dapat dipenuhi oleh fakultas tarbiyah Batusangkar. Kenyataan ini perlu digarisbawahi dan dalam cerita sejarah memang inti ungkapannya berupa genesis peristiwa tertentu@. Dimana pemikiran anak didik perlu dilatih untuk berfikir secara rasional,empiris kritis,realitas namun bukan mengesampingkan imajinasi sebagai unsur pikiran yang sangat penting. Ini untuk menghargai perjuangan yang dilakukan demi mempertahankan sekolah atau fakultas tarbiyah Batusangkar.
Pada akhirnya semua persyaratan tersebut dapat dipenuhi oleh fakultas tarbiyah Batusangkar. Kenyataan ini perlu digarisbawahi dan dalam cerita sejarah memang inti ungkapannya berupa genesis peristiwa tertentu@. Dimana pemikiran anak didik perlu dilatih untuk berfikir secara rasional,empiris kritis,realitas namun bukan mengesampingkan imajinasi sebagai unsur pikiran yang sangat penting. Ini untuk menghargai perjuangan yang dilakukan demi mempertahankan sekolah atau fakultas tarbiyah Batusangkar.
Selanjutnya
berdasarkan keputusan mentri agama No. 69/1982 fakultas tarbiyah ini meningkat
statusnya dari fakultas muda menjadi fakultas madya. Dengan demikian sejak
tahun 1982 fakultas tarbiyah IAIN imam bonjol Batusangkar berhak menyelenggarakan
perkuliahan tingkat doktoral dengan jurusan pendidikan agama islam(PAI). Pada
tahun akademik 1992/1993 fakultas tarbiyah membuka jurusan bahasa arab(PBA).
Pembukaan jurusan baru ini disebabkan karena adanya adanya tuntutan bahwa
setiap fakultas madya diwajibkan memiliki sedikitnya 2 jurusan dan pada tahun
akademik 1996/1997 dibuka lagi satu jurusan baru yakni jurusan kependidikan
islam. Dan akhirnya setelah krang dari 26 tahun fakultas tarbiyah imam bonjol Batusangkar
berubah statusnya menjadi sekolah tinngi agama islam negri( STAIN) berdasarkan
kepres No. 11/1997 dan surat keputusan mentri agama dan statusnya disamakan
dengan berbagai perguruan tinggi lainnya. Dengan keputusan ini maka seluruh
unsur-unsur yang ada di fakultas tarbiyah imam bonjol Batusangkar beralih
menjadi aset STAIN Batusangkar.
Sekolah tinggi islam STAIN Batusangkar mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian masarakat dibidang ilmu pengetahuan agama islam, teknologi dan seni yang bernafaskan islam sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku. Maka untuk menyelesaikan tugas pokok tersebut STAIN Batusangkar mempunyai visi dan misi sebagai berikut: Merumuskan kebijakan dan perencanan program, Menyelenggarakan pendidikan dan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama islam dan teknologi serta seni yang bernafaskan islam, Melaksanakan pengabdian masyarakat, Melaksanakan pembinaan kemahasiswaan, Melaksanakan kegiatan civitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan, Melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lain untuk kemajuan bersama, Menyelenggarakan administrasi dan manajemen, Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan keadaan, Melaksanakan penelitian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan
Sekolah tinggi islam STAIN Batusangkar mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian masarakat dibidang ilmu pengetahuan agama islam, teknologi dan seni yang bernafaskan islam sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku. Maka untuk menyelesaikan tugas pokok tersebut STAIN Batusangkar mempunyai visi dan misi sebagai berikut: Merumuskan kebijakan dan perencanan program, Menyelenggarakan pendidikan dan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama islam dan teknologi serta seni yang bernafaskan islam, Melaksanakan pengabdian masyarakat, Melaksanakan pembinaan kemahasiswaan, Melaksanakan kegiatan civitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan, Melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lain untuk kemajuan bersama, Menyelenggarakan administrasi dan manajemen, Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan keadaan, Melaksanakan penelitian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan
STAIN Batusangkar mempunyai yang terdiri dari
unsur-unsur serta arti sebagai berikut:
- Bentuk lambang adalah
persegi lima yang melambangkan sila-sila dari pancasila
- Dua bulu angsa yang
mekar dengan pangkalnya yang berbentuk pena melambangkn keilmuan
- Konfigurasi kubah
mesjid yang dibentuk oleh lengkungan bulu angsa dan puta melambangkan
persatuan dan kesatuan aqidah islamiah
- Al-gur’an berada pada
posisi tengahnya yang memiliki makna bahwa al-quran merupakan sumber dari
segala sumber hukum islam yang harus dijaga dan dipelihara kemurnian
ajarannyaserta sebagai iman dan titik pusat yang menjiwai segala macam
disiplin ilmu
- Kitab al-quran yang
terbuka melambangkan dasar keilmuan islam
- Tiga sampul pada pangkal bulu angsa
melambangkan kesatuan iman, islam dan ikhsan
- Warna dasar hijau melambangkan kedamaian
dan dan warna kuning pada garis lengkung melambangkan kemuliaan dan
kebesaran jiwa
- Tulisan STAIN Batusangkar
menunjukkan kedudukan nama dan tempat
Begitulah sejarah terbentuknya STAIN Batusangkar
yang dimulai sejak 1968 dan dikukuhkan dengan nama STAIN Batusangkar pada 30
juni 1997. Setelah menelusuri sejarah berdirinya STAIN maka dapat diambil beberap kesimpulan yang
pertama bahwa sekolah tinggi islam negri ini merupakan satu-satunya sekolah
tinggi islam negri yang terdapat diTanah Datar. Proses berdinya cukup panjang
sehingga akhirnya bernama STAIN Batusangkar pada tanggal 30 juni 1997. Masa
transisinya yaitu selama kurang lebih 26 tahun sejak 1968. Lembaga ini bermula
dari fakultas tarbiyah IAIN imam bonjol
di Batusangkar.
Program yang setingkat sarjana muda. Pada 1985 statusnya
berubah menjadi fakultas tarbiyah
madya dan setelah cukup lama
yakni 26 tahun barulah menjadi sekolah tinggi agama islam negri batusangakar
atau disingkat dengan nama STAIN Batusangkar terbuka bagi lulusan sekolah menengah atas setingkat
SMU,MA,Pesantren,SMK untuk melanjutkan studi lanjutan yang bercirikan islam.
Selama perkembangannya STAIN Batusangkar cukup memperlihatkan kemajuan
diantaranya jumlah mahasiswanya yang cukup tinggi yang bersal dari daerah
sumbar bahkan ada yang berasal dari luar sumbar ini menunjukkan kualitas yang
cukup bagus yang dicapai oleh sekolah tinggi ini. Mengenai fasilitas yang
dimiliki STAIN sampai pada saat ini sudah cukup lengkap diantaranya: ruang
kuliah, perpustakaan,laboratorium,lembaga penelitian,fasilitas lainnya seperti
wartel, rental komputer,LBH dan sarana olah raga.
Dengan melihat proses panjang yang dilalui oleh
sekolah tinggi islam negri Batusangkar (STAIN) ini maka besar hapan kita semua
agar sekolah ini dapat terus bertahan dan meningkatkan kualitasnya baik dalam
bidang akademik maupun bidang non akademik salah satunya menambah koleksi
buku-buku yang ada diperpustakaannya dan memperbaharui fasilitas-fasilitas
lainnya yang dirasa perlu. Ini semua tentunya tak lepas dari peran pemerintah,
civitas akademika dan dukungan masyarakat sekitar untuk kemajuan institusi
pendidikan yang merupakan akses berharga diTanah Datar yang akan mencetak
lulusan yang nantinya akan tersebar diberbagai instasi baik swasta maupun
instansi pemerintah. Untuk itu semua elemen harus berperan dalam memajukan
pendidikan melalui sekolah tinggi ini.
Pada tanggal 23 Desember 2015 STAIN Batusangkar Menjadi IAIN Batusangkar, melalui Peraturan Presiden No 147 Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015 dan diundangkan pada tanggal 28 Desember 2015. Dengan demikian di Sumatera Barat ada tiga IAIN yang ketiganya bernaung di bawah Kementerian Agama RI, yaitu: IAIN Imam Bonjol Padang, IAIN Bukittinggi dan IAIN Batusangkar. IAIN Batusangkar tersebut akhirnya tertuang pada penilaian Akreditasi Institusi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) selaku Badan/Lembaga yang berwenang mengeluarkan akreditasi untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia dengan Nilai Akreditasi "B" berdasarkan SK No.942/SK/BAN-PT/Akred/PT/VIII/2015 tanggal 29 Agustus 2015 (5 thn). Nilai yang diperoleh cukup memuaskan bagi IAIN Batusangkar meskipun tidak sesuai dengan target yang diharapkan yaitu Akreditasi "A", namun itulah usaha yang telah lakukan secara maksimal.
Pada tanggal 23 Desember 2015 STAIN Batusangkar Menjadi IAIN Batusangkar, melalui Peraturan Presiden No 147 Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015 dan diundangkan pada tanggal 28 Desember 2015. Dengan demikian di Sumatera Barat ada tiga IAIN yang ketiganya bernaung di bawah Kementerian Agama RI, yaitu: IAIN Imam Bonjol Padang, IAIN Bukittinggi dan IAIN Batusangkar. IAIN Batusangkar tersebut akhirnya tertuang pada penilaian Akreditasi Institusi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) selaku Badan/Lembaga yang berwenang mengeluarkan akreditasi untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia dengan Nilai Akreditasi "B" berdasarkan SK No.942/SK/BAN-PT/Akred/PT/VIII/2015 tanggal 29 Agustus 2015 (5 thn). Nilai yang diperoleh cukup memuaskan bagi IAIN Batusangkar meskipun tidak sesuai dengan target yang diharapkan yaitu Akreditasi "A", namun itulah usaha yang telah lakukan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
1.Kartodirdjo, Sartono, 1993. Pendekatan ilmu
Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
2. Noer, Deliar, 1982. Gerakan Moderen Islam di
Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3S.
3. Abdullah, Taufik, 1971. Sekolah dan politik:
gerakan kaum muda disumatra barat ( 1927-1933). Newyork: modern indonesia
projek southes asia program cornell
university ithaca.
4. Nugrohono
Susanto, Sejarah Nasional Indonesia IV. Jakarta: Balai Pustaka
Post a Comment