Social Follow

Kontribusi

Tulisan ini sepenuhnya hanya untuk memberikan informasi tentang Nagari Sungai Patai kecamatan Sungayang. Tulisan-tulisan yang di Blog ini secara keseluruhan represenatif akan tetapi tulisan-tulisan yang berada dalam sudut pandang penulis tanpa mengabaikan fakta-fakta yang ada.Bagi yang ingin berkontribusi silakan kirim tulisan ke silatsungaipatai@gmail.com tema tulisan meliputi Sejarah, Budaya, maupun hal unik yang ada di Sungai Patai. kami juga menerima tulisan yang berkenaan dengan Sungai Patai dimanapun berada.Semoga Bermafaat.

Instagram

Search This Blog

Blog Archive

Stay Connected

Sidebar Ads

Pages

Perjalanan STAIN Hingga IAIN Batusangkar

Sekolah tinggi agama islam negri Batusangkar yang disingkat dengat dengan nama STAIN BATUSANGKAR  merupakan salah satu perguruan tinggi negri diindonesia dan merupakan satu-satunya perguruan tinggi negri di Tanah Datar SUMATRATRA BARAT. Sekolah ini berdiri resmi pada tanggal 30 juni 1997. Dan tentu saja semuanya melalaui proses yang cukup panjang sampai akhirnya diresmikan pada tanggal 30juni 1997 tersebut yang akan kita bahas pada bagian pembahasan.
Sejarah berdirinya  STAIN , fasilitas serta perkembangan sekolah ini sampai pada saat ini menarik untuk dikaji karna prosesnya yang cukup panjang serta rintangan-rintangan yang dihadapi dalam pendirian sekolah ini sehingga menjadi sekolah islam yang cukup maju dan diperhitungkan sampai pada saat sekarang ini. Juga karna ia merupakan sekolah tinggi islam negri satu-satunya diTanah Datar. Mahasiswa yang kuliah disinipun bukan hanya bersasal dari Tanah Datar saja tetapi juga dari berbagai daerah lain sperti solok,padang,padang panjang bahkan yang dari luar sumbarpun kuliah disini ini menunjukkan bahwa STAIN Batusangkar mampu untuk menarik mahasiswa untuk melanjutkan pendidikannya disana. Alumni yang berasal dari STAIN pun cukup mendapat tempat diberbagai instansi-instansi pemerintah maupun swasta ini juga membuktikan bahwa STAIN merupakan sekolah yang berkualitas walaupun sekolah tinggi ini tidak terletak diibukota provinsi melainkan hanya terletak di kabupaten. Untuk lebih jelasnya penulis akan mencoba membahasnya pada bab 2 yaitu bagian pembahasan
Sebelum kita mengkaji tentang perguruan tinggi islam kita harus melihat bagaimana perkembangan pendidikan sekolah islam sebelumnya di sumatra barat dari dulu sampai pada saat ini untuk itu penulis akan memaparkan beberapa ulasan yang didapatkan dari literatu-literatur yang membahas tentang islam disumatra barat. Karna berdirinya STAIN mempunyai kaitan dengan sekolah-sekolah islam sebelumnya.
1. Sekolah islam adalah  sebuah institusi yang bergerak dibidang  pendidikan islam namun bukan berarti semua mata pelajarannya berbasis agama tetapi juga umum namun didominasi oleh ajaran agama islam. Disumatra barat dan minang kabau khususnya dari zaman penjajahan pendidikan didominasi oleh sekolah-sekolah islam salah satunya adalah sumatra thawalib yang didirikan dipadang panjang(  sekolah dan
2.Pertumbuhan gerakan islam juga pesat disumatra barat  yang dikenal dengan gerakan        pembaharuan islam yang terjadi  1900-1942 dimana berdiri berbagai paratai politik yang berideologi islam seperti serekat islam,muhammadyiah dan berbagai politik lainnya yang cikal-bakal mendirikan sekolah islam yang waktu itu disebut dengan pesantren atau madrasah dan muridnya dikenal dengan sebutan santri(  gerakan modern islam dindonesia 1900-1942. Deliarnoer)
Pendirian STAIN Batusangkar ini menurut tinjauan historis terbagi menjadi 2 periode yaitu:
A. PERIODE 1
Periode pendirian PTAI sebagai cikal bakal fakultas tarbiah Batusangkar sebelum berdirinya sebuah perguruan tinggi agama islam ditanah  datar telah berdiri berdiri perguruan tinggi guru ( PTPG) yang terletak dibukit gombak  Batusangkar. Namun dalam perkembangannya perjalanan PTPG ini ditarik kepadang dan statusnya berubah menjadi IKIP padang.  Keadaan ini menyebabkan masyarakat Tanah Datar kehilangan asset yang sangat berharga  dan pada saat  itu tak ada satupun perguruan tinggi yang ada di kabupaten Tanah Datar. Hal demikin menimbulkan motivasi dan keinginan yang kuat pada masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten Tanah Datar untuk memiliki sebuah perguruan tinggi guna menampung para pelajar tamatan pondok pesantren, PGA  dan sekolah menengah lainnya. Membahas tentang pesantren atau disebut dengan pondok pesantren disumatra barat  dahulu terdapat sebuah  lembaga pendidikan yang amat penting dan berpengaruh diminangkabau  adalah sekolah twalib sekolah ini timbuh disuatu surau yang disebut surau jembatan besi. Sekolah ini memberikan ajaran-ajaran agama dengan cara-cara tradisional dan unik yakni para santrinya belajar dan tinggal disurau yang tidak mungkin ditemukan dizaman modern seperti sekarang. Namun tamatan sumatra tawalib ini berhasil mempropagandakan filsafasat yang populer dengan sebutan ilmu kominih yang biasa menggabungkan dengan ide marxis anti kapitalis dan anti imperialis.
Sementara didaerah tingkat 11 lainnya telah berdiri pula fakultas keagamaan seperti fakultas ushuluddin dipadang panjang, fakultas dakwah disolok , fakultas syariah dibukittinggi dan fakultas adap dipayakumbuh. Keadaan ini semakin mendorong Tanah Datar untuk segera mendirikan pula suatu perguruan tinngi islam diTanah Datar. Dalam masa perubahan sosial ini banyak inovasi terjadi pada dampak intoduksi nilai, sistem ,komuniti dimana proses pelembagaanya senantiasa memakan waktu dan tidak jarang penuh ketegangan,keresahan, konflik dan benturan. Upaya pembentukan sebuah perguruan tinggi agama islam di Batusangkar pada akhirnya resmi berdiri pada tahun 1968, dimulai dengan pembentukan panitia persiapan pendirian perguruan tinggi agama islam yang diketuai oleh Mahyuddin Algamar( bupati saat itu). Dengan melihat personil yang berperan memperlihatkan bahwa pendirian perguruan tinggi ini didukung oleh semua unsur baik pemerintah maupun masarakat. Setelah panitia selesai dibentuk  dan berjalan beberapa bulan statusnya ditingkatkan menjadi fakultas tarbiyah swasta yang berlokasi dikubu rajo lima kaum. 
Usaha ini semakin didukung oleh antusias masarakat yang dibuktikan dengan menyerahkan putra-putri mereka untuk melanjutkan ppendidikan mereka disini.  Realita tersebut menjadi potensi utama  untuk beralihnya status swasta menjadi sebuah fakultas yang berada dalam naungan institut agama Islam Negri (IAIN) imam bonjol padang. Peralihan tersebut berdasarkan keputusan mentri agama  RI No. 238 tanggal 20 mai 1971. Dengan demiukian fakultas swasta ini resmi berubah menjadi fakultas tarbiyah negri dengan status muda yang artinya hanya bisa membuka program program pendidikan tingkat sarjana muda.
B. PERIODE 11
Ditengah perjaalan yakni pada tahun 1974 fakultas tarbiah imam bonjol Batusangkar mengalammi goncangan yakni munculnya sebuah peraturan rasionalisasi fakultas dalam lingkungan IAIN seindonesia. Hal ini berarti fakultas tarbiyah Batusangkar tidak dibenarkan lagi menerima mahasiswa baru karena akan ditarik ke IAIN imam bonjol padang. Namun berkat usaha dari seluruh unsur baik civitas akademmika, prmerintah daerah dan masyarakat Tanah Datar yang gigih maka fakultas tarbiyah Tanah Datar tidak jadi ditarik kepadang. Untuk itu pada tahun Rektor IAIN imam bonjol padang memperkenankan fakultas tarbiyah Batusangkar menerima mahhasiswa baru dengan beberapa persyaratan sebagai berikut: harus ada asrama mahasiswa, harus ada yayasan penyantun dan terakhir jumlah mahaasiswa minimal 40 orang. 
Pada akhirnya semua persyaratan tersebut dapat dipenuhi oleh fakultas tarbiyah Batusangkar. Kenyataan ini perlu digarisbawahi dan dalam cerita sejarah memang inti ungkapannya berupa genesis peristiwa tertentu@. Dimana pemikiran anak didik perlu dilatih untuk berfikir secara rasional,empiris kritis,realitas namun bukan mengesampingkan imajinasi sebagai unsur pikiran yang sangat penting. Ini untuk menghargai perjuangan yang dilakukan demi mempertahankan sekolah atau fakultas tarbiyah Batusangkar.
 Selanjutnya berdasarkan keputusan mentri agama No. 69/1982 fakultas tarbiyah ini meningkat statusnya dari fakultas muda menjadi fakultas madya. Dengan demikian sejak tahun 1982 fakultas tarbiyah IAIN imam bonjol Batusangkar berhak menyelenggarakan perkuliahan tingkat doktoral dengan jurusan pendidikan agama islam(PAI). Pada tahun akademik 1992/1993 fakultas tarbiyah membuka jurusan bahasa arab(PBA). Pembukaan jurusan baru ini disebabkan karena adanya adanya tuntutan bahwa setiap fakultas madya diwajibkan memiliki sedikitnya 2 jurusan dan pada tahun akademik 1996/1997 dibuka lagi satu jurusan baru yakni jurusan kependidikan islam. Dan akhirnya setelah krang dari 26 tahun fakultas tarbiyah imam bonjol Batusangkar berubah statusnya menjadi sekolah tinngi agama islam negri( STAIN) berdasarkan kepres No. 11/1997 dan surat keputusan mentri agama dan statusnya disamakan dengan berbagai perguruan tinggi lainnya. Dengan keputusan ini maka seluruh unsur-unsur yang ada di fakultas tarbiyah imam bonjol Batusangkar beralih menjadi aset STAIN Batusangkar. 
Sekolah tinggi islam STAIN Batusangkar mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian dan pengabdian masarakat dibidang ilmu pengetahuan agama islam, teknologi dan seni yang bernafaskan islam sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku. Maka untuk menyelesaikan tugas pokok tersebut  STAIN Batusangkar mempunyai visi dan misi sebagai berikut: Merumuskan kebijakan dan perencanan program, Menyelenggarakan pendidikan dan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama islam dan teknologi serta seni yang bernafaskan islam, Melaksanakan pengabdian masyarakat, Melaksanakan pembinaan kemahasiswaan, Melaksanakan kegiatan civitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan, Melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lain untuk kemajuan bersama, Menyelenggarakan administrasi dan manajemen, Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan keadaan, Melaksanakan penelitian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan

STAIN Batusangkar mempunyai yang terdiri dari unsur-unsur serta arti sebagai berikut:
  1. Bentuk lambang adalah persegi lima yang melambangkan sila-sila dari pancasila
  2. Dua bulu angsa yang mekar dengan pangkalnya yang berbentuk pena melambangkn keilmuan
  3. Konfigurasi kubah mesjid yang dibentuk oleh lengkungan bulu angsa dan puta melambangkan persatuan dan kesatuan aqidah islamiah
  4. Al-gur’an berada pada posisi tengahnya yang memiliki makna bahwa al-quran merupakan sumber dari segala sumber hukum islam yang harus dijaga dan dipelihara kemurnian ajarannyaserta sebagai iman dan titik pusat yang menjiwai segala macam disiplin ilmu
  5. Kitab al-quran yang terbuka melambangkan dasar keilmuan islam
  6.  Tiga sampul pada pangkal bulu angsa melambangkan kesatuan iman, islam dan ikhsan
  7.  Warna dasar hijau melambangkan kedamaian dan dan warna kuning pada garis lengkung melambangkan kemuliaan dan kebesaran jiwa
  8. Tulisan STAIN Batusangkar menunjukkan kedudukan nama dan tempat
Begitulah sejarah terbentuknya STAIN Batusangkar yang dimulai sejak 1968 dan dikukuhkan dengan nama STAIN Batusangkar pada 30 juni 1997. Setelah menelusuri sejarah berdirinya STAIN  maka dapat diambil beberap kesimpulan yang pertama bahwa sekolah tinggi islam negri ini merupakan satu-satunya sekolah tinggi islam negri yang terdapat diTanah Datar. Proses berdinya cukup panjang sehingga akhirnya bernama STAIN Batusangkar pada tanggal 30 juni 1997. Masa transisinya yaitu selama kurang lebih 26 tahun sejak 1968. Lembaga ini bermula dari fakultas tarbiyah  IAIN imam bonjol di Batusangkar. 
Program yang setingkat sarjana muda. Pada 1985 statusnya berubah menjadi fakultas tarbiyah  madya  dan setelah cukup lama yakni 26 tahun barulah menjadi sekolah tinggi agama islam negri batusangakar atau disingkat dengan nama STAIN Batusangkar terbuka bagi lulusan sekolah menengah atas setingkat SMU,MA,Pesantren,SMK untuk melanjutkan studi lanjutan yang bercirikan islam. Selama perkembangannya STAIN Batusangkar cukup memperlihatkan kemajuan diantaranya jumlah mahasiswanya yang cukup tinggi yang bersal dari daerah sumbar bahkan ada yang berasal dari luar sumbar ini menunjukkan kualitas yang cukup bagus yang dicapai oleh sekolah tinggi ini. Mengenai fasilitas yang dimiliki STAIN sampai pada saat ini sudah cukup lengkap diantaranya: ruang kuliah, perpustakaan,laboratorium,lembaga penelitian,fasilitas lainnya seperti wartel, rental komputer,LBH dan sarana olah raga.
Dengan melihat proses panjang yang dilalui oleh sekolah tinggi islam negri Batusangkar (STAIN) ini maka besar hapan kita semua agar sekolah ini dapat terus bertahan dan meningkatkan kualitasnya baik dalam bidang akademik maupun bidang non akademik salah satunya menambah koleksi buku-buku yang ada diperpustakaannya dan memperbaharui fasilitas-fasilitas lainnya yang dirasa perlu. Ini semua tentunya tak lepas dari peran pemerintah, civitas akademika dan dukungan masyarakat sekitar untuk kemajuan institusi pendidikan yang merupakan akses berharga diTanah Datar yang akan mencetak lulusan yang nantinya akan tersebar diberbagai instasi baik swasta maupun instansi pemerintah. Untuk itu semua elemen harus berperan dalam memajukan pendidikan melalui sekolah tinggi ini.
Pada tanggal 23 Desember 2015 STAIN Batusangkar Menjadi IAIN Batusangkar, melalui Peraturan Presiden No 147 Tahun 2015 tanggal 23 Desember 2015 dan diundangkan pada tanggal 28 Desember 2015. Dengan demikian di Sumatera Barat ada tiga IAIN yang ketiganya bernaung di bawah Kementerian Agama RI, yaitu: IAIN Imam Bonjol Padang, IAIN Bukittinggi dan IAIN Batusangkar. IAIN Batusangkar tersebut akhirnya tertuang pada penilaian Akreditasi Institusi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) selaku Badan/Lembaga yang berwenang mengeluarkan akreditasi untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia dengan Nilai Akreditasi "B" berdasarkan SK No.942/SK/BAN-PT/Akred/PT/VIII/2015 tanggal 29 Agustus 2015 (5 thn). Nilai yang diperoleh cukup memuaskan bagi IAIN Batusangkar meskipun tidak sesuai dengan target yang diharapkan yaitu Akreditasi "A", namun itulah usaha yang telah lakukan secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
1.Kartodirdjo, Sartono, 1993. Pendekatan ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
2. Noer, Deliar, 1982. Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3S.
3. Abdullah, Taufik, 1971. Sekolah dan politik: gerakan kaum muda disumatra barat ( 1927-1933). Newyork: modern indonesia projek southes asia program  cornell university ithaca.
 4. Nugrohono Susanto, Sejarah Nasional Indonesia IV. Jakarta: Balai Pustaka

Post a Comment

Copyright © SUNGAI PATAI. Designed by OddThemes