Social Follow

Kontribusi

Tulisan ini sepenuhnya hanya untuk memberikan informasi tentang Nagari Sungai Patai kecamatan Sungayang. Tulisan-tulisan yang di Blog ini secara keseluruhan represenatif akan tetapi tulisan-tulisan yang berada dalam sudut pandang penulis tanpa mengabaikan fakta-fakta yang ada.Bagi yang ingin berkontribusi silakan kirim tulisan ke silatsungaipatai@gmail.com tema tulisan meliputi Sejarah, Budaya, maupun hal unik yang ada di Sungai Patai. kami juga menerima tulisan yang berkenaan dengan Sungai Patai dimanapun berada.Semoga Bermafaat.

Instagram

Search This Blog

Blog Archive

Stay Connected

Sidebar Ads

Pages

Manyerakkan Piti Dalam Upacara Kematian Penghulu Di Sungai Patai

Jika pengangkatan penghulu di Minangkabau membutukan upacara, begitu juga halnya dengan kematiannya. Namun upacara kematian seorang penghulu sekarang ini tidak banyak lagi dilaksanakan. Pelaksanaan upacara kematian penghulu pada dasarnya sama halnya dengan menghormati jasa penghulu semasa hidupnya.
Penghulu atau datuk adalah pemimpin kaum. Tiap suku dikepalai oleh seorang Penghulu Suku. Hulu artinya pangkal, asal-usul, kepala atau pemimpin. Hulu sungai artinya pangkal atau asal sungai yaitu tempat dimana sungai itu berasal atau berpangkal. Kalang hulu artinya penggalang atau pengganjal kepala atau bantal.
manyerak an piti doc. Vkhy dan Fandi Pratama, Peneliti Upacara kematian penghulu di Sungai Patai
Sesuai dengan pepatah adat
datuak niniak mamak nan godang basah batuah. Nan tinggi tampak jauah nan godang jolong tacongo. Tinggi nan indak buliah didugo godang nan indak buliah dililik indak dirintah apo-apo.  Kok togak maninjau nan jauah ko duduka maukua cupak jo gantang nan indak bakato duo, bapantang bamuko macam duduak nan dalam kiro-kiro. Topek manopek sombah tibo. Adopun sombah nan kadipasombahkan disayo nan ka mayombah disayo nankamotok, disayo ka mambilang, indak kan tatotok indak kan tabilang, indak kan tayombah manyurek diateh buko mangarang di pamikiran, malompek na basitumpu, maconcang nak balandasan. Tobang nak inggok bajalan na baronti.”

Tradisi " Manyerak Piti di ateh osongan kapali " dlm acara adat kematian Almarhum L.Dt.Tamrajo.
Posted by Feri Payobada on 20 Januari 2015
Di zaman yang serba modern ini, segala sesuatu butuh efesiensi dan subtansi, begitu juga dengan upacara kematian. Pada zaman dahulu upacara kematian penghulu memerlukan biaya yang cukup besar, sehingga banyak rangkaian upacara disesuaikan dengan kondisi keuangan anak kemenakan yang ditinggalkan. Pengadaan upacara ini bertujuan untuk memberikan penghormatan terakhir terhadap penghulu. Mengingat jasanya terhadap anak kemenakan bahkan untuk nagari.

Setiap penghulu yang meninggal  tidak sama prosesi adatnya dengan orang biasa. Penghulu yang meninggal disertai ritual adat selain penyelengaraan jenazah secara hukum agama islam. Pengabungan antara ritual adat dan Penyenggaran jenazah secara Islam di Minangkabau bergandengan dan sejalan tanpa menyalahi salah satu aturan. Pada dasarnya ini adalah sebuah bentuk penghormatan terakhir kepada penghulu mengingat jasanya sebagai pemimpin adat.

Post a Comment

Copyright © SUNGAI PATAI. Designed by OddThemes