Dulu generasi muda yang mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dan di usia muda juga Muhammad Al Fatih menaklukkan kota Konstantinopel.
Sungaipatai – Info, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Batusangkar yang sekarang telah berubah nama menjadi Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Batusangkar salah satu Perguruan tinggi berbasis agama
Islam. Tidak Jauh dari Kubu Rajo Lima Kaum gedung ini telah melahirkan kader
pengajar. Alumni Perguruan tinggi ini mampu bersaing ditengah kemapanan
perguruan tinggi pencetak pendidik lainya yang ada di Sumatera Barat.
Robby S, S, Pd.I. Gelar S, Pd.I Padalah singkatan dari kata Sarjana Pendidikan Islam. Istilah Sarjana Pendidikan Islam apabila disingkat yaitu menjadi S.Pd.I dan hanya dia dan Tuhan
saja yang tahu arti huruf S di akhir
namanya. Saat ini dia boleh dikatakan
kepala sekolah termuda yang penulis temui. Lahir tanggal 16 Juni 1991 telah
diangkat menjadi Kepala sekolah Madrasah Tsanwiyah Swasta Sungai Patai di usianya
baru 25 Tahun. Dia sendiri tidak menyangka akan menjadi kepala sekolah pada
usia yang muda.
Sepenggalan lirik Lagu Alm.
Chrisye dengan judul Lagu Pemuda berbunyi
“hadapilah segala kenyataan, dengan teguh dan hati lapang, kedudukan bukan persoalan, semangat yang terdepan, pemuda dan pemudi, gerakkan hatimu, sambutlah hari depan, dengan penuh kepastian”
“hadapilah segala kenyataan, dengan teguh dan hati lapang, kedudukan bukan persoalan, semangat yang terdepan, pemuda dan pemudi, gerakkan hatimu, sambutlah hari depan, dengan penuh kepastian”
Itulah Pemuda, semangat untuk menyambut hari sepan yang lebih cerah rasanya pas dengan
semangat Robby ini. Awalnya untuk menjadi guru telah dia mulai dari mahasiswa.
“Awalnya sebagai mahasiswa dulu hanya
membantu adiak-adik di sekolah untuk persiapan ujian nasional. Setelah 2 tahun
membantu dalam mensukseskan Ujian Nasional, Kepala Sekolah (Bapak Drs. Asrizul
Jamhur) yang lama tertarik untuk menjadikan saya guru disana (MTsS Sungai patai-Red)
tetapi hanya baru 1 lokal dikasih untuk mengajar yaitu kelas 7. Setahun
kemudian baru kelas 7,8 dan 9.” Cerita Robby yang juga pernah mengembang
Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Matematika yang waktu itu masih bernama STAIN
Batusangkar pada tahun 2011. (Sungai Patai, 21/4/2016).
Robby S Kepala Sekolah MTsS Sungai Patai umur 25 tahun |
Waktu berjalan
mengikuti alurnya, jalan cerita juga tercetak dalam tinta sejarah Madrasah
Tsanawiyah Swasta Sungai Patai. Sekolah kebanggaan nagari ini sempat kehilangan
sosok yang telah beberapa tahun belakangan membesarkan sekolah ini. Bapak Drs.
Asrizul Meninggal dunia setelah lama mengabdi. Sosok ulama, secara suka rela
pindah dari provinsi Jambi pulang kampung untuk mengobarkan semangat pendidikan
dan mempertahankan eksistensi MTsS Sungai Patai. Dia juga yang memberikan
kesempatan kepada Robby untuk mengabdi dan berkarir. Kepulangan kepala sekolah sebelumnya Khadirat Yang maha Kuasa, mau tidak mau urusan kepala sekolah
digantikan oleh sementara oleh Wakil Kepala Sekolah.
Dia dilantik menjadi kepala sekolah MTsS Sungai Patai bulan Januari tahun 2016. Sekolah tingkat pertama yang bernafaskan Islam ini, memiliki program unggulan untuk seluruh seluruh warga sekolah termasuk guru-guru yaitu sholat Dhuha berjamaah dan Khatam Alquran. Program Khatam Al Quran yang boleh dikatakan membaca Al Quran berjamaah. Pada saat membaca ini digilirkan sehingga sekali atau 2 kali pertemuan dapat menamatkan Al Quran.
Dia dilantik menjadi kepala sekolah MTsS Sungai Patai bulan Januari tahun 2016. Sekolah tingkat pertama yang bernafaskan Islam ini, memiliki program unggulan untuk seluruh seluruh warga sekolah termasuk guru-guru yaitu sholat Dhuha berjamaah dan Khatam Alquran. Program Khatam Al Quran yang boleh dikatakan membaca Al Quran berjamaah. Pada saat membaca ini digilirkan sehingga sekali atau 2 kali pertemuan dapat menamatkan Al Quran.
Cerita Robby
dimulai dari sini, kesepakatan guru-guru yang ada dan ketua yayasan menunjuk
pria yang juga Alumni SMA N 1 Sungayang ini menjadi kepala sekolah. Kembali
kepada penggalan sajak Chrisye, hadapilah
segala kenyataan, dengan teguh dan hati lapang, kedudukan bukan persoalan. Benar pria juga sangat sayang keluarga ini
tidak mementingkan maupun gaji.
“Yang penting bukan karena gaji atau jabatan
tetapi ini karena tujuan untuk menyelamatkan sekolah dan aset nagari.”
Terang lelaki keseharinya juga pernah menjadi pengurus masjid di Nagari Sungai Patai
Muda dan
berkarya, itulah Robby, diawal-awal menjadi kepala sekolah terasa unik
dipanggil bapak oleh rekan-rekan seprofesi dia. Pada awalnya merasa canggung
dipanggil bapak, tetapi ibarat pepatah Minangkabau taraja mangko tabiaso, karena kebiasaan dan untuk keperluan
profesional maka akhirnya menjadi terbiasa.
Perjalanan
karir ibarat perjalanan mendaki gunung, pria yang yang menyukai membagikan ilmu
matematika ini kadang juga mengalami kesedihan ketika ilmu yang diajarkan belum
mampu tertangkap oleh anak didik. Dia berpegang pada prinsip keberhasilan
seorang guru ketika anak didiknya lebih sukses dari dia.
Selamat berkarya dan mengabdi Bapak Robby S. (RVS)
Selamat berkarya dan mengabdi Bapak Robby S. (RVS)
Post a Comment