Social Follow

Kontribusi

Tulisan ini sepenuhnya hanya untuk memberikan informasi tentang Nagari Sungai Patai kecamatan Sungayang. Tulisan-tulisan yang di Blog ini secara keseluruhan represenatif akan tetapi tulisan-tulisan yang berada dalam sudut pandang penulis tanpa mengabaikan fakta-fakta yang ada.Bagi yang ingin berkontribusi silakan kirim tulisan ke silatsungaipatai@gmail.com tema tulisan meliputi Sejarah, Budaya, maupun hal unik yang ada di Sungai Patai. kami juga menerima tulisan yang berkenaan dengan Sungai Patai dimanapun berada.Semoga Bermafaat.

Instagram

Search This Blog

Blog Archive

Stay Connected

Sidebar Ads

Pages

Budaya Kuliner Minang

Etnis Minang, mempunyai banyak resep masakan serta minuman tradisional sebagai kekayaan budaya kuliner Indonesia.Makanan dari etnis, lebih sering disebut Masakan Padang, umumnya memiliki cita rasa yang pedas berbumbu dan dalam pengolahannya banyak memakai santan kelapa. Padusi minang, sangat terkenal dengan keahlian memasaknya. Demikian pula kaum lelaki minang pun memiliki keahlian dalam masak-memasak. Dalam setiap kesempatan acara dan kenduri ; Upacara sepanjang kehidupan manusia, Upacara Yang Berkaitan dengan Perekonomian, Upacara keselamatan, selalu terhidang aneka ragam masakan. Diantara semua ragam masakan itu, maka rending merupakan menu utama disetiap kesempatan.Minang memiliki adat dan budaya yang sedemikian kuat. Didukung oleh alam yang indah dan kaya raya dengan hasil alamnya, yang mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup manusianya. Masyarakatnya yang dinamis, namun telah memiliki pedoman hidup yang bersandarkan pada falsafah alam, dalam pola hubungan serasi antara manusia dan individu dengan alamnya, sehingga alam berkembang jadi guru. 
Dibidang kuliner, masyarakat semulanya membutuhkan makanan untuk kekuatan tubuh, yang diperoleh dari bahan makanan yang mengandung karbo hidrat. Mereka menanam padi. Mereka memasak nasi. Kemudian mereka melengkapi dengan lauk pauk yang diperoleh dari binatang ternak yang dipelihara dan hidup di alam. Resep dasar, yang dapat menyeimbangkan antara cita dan rasa masakan, diracik dengan menggunakan bumbu- bumbu yang mengandung khasiat tertentu. Cita rasa yang utama di temui pada masakan khas Minang adalah gurih dan pedas.Rasa gurih dan pedas tersebut diperoleh dari santan dan cabai merah yang memang banyak di konsumsi orang Minang. Rasa gurih dan pedas ini yang berasal dari santan dan cabai, dapat dicampur dengan bahan baku apa saja. Semisal, bahan baku hewani, yaitu ; daging sapi, ayam atau bebek, ikan laut, ikan tambak, termasuk telur ayam. Sementara sayurannya lebih banyak menggunakan kacang panjang, daun singkong, pakis, nangka, buncis, serta petai dan jengkol.Orang Minang dalam mengolah masakan, tidak pernah pelit dalam memasukkan bumbu dalam sebuah masakan. Mereka meracik masakan dengan bahan dan bumbunya kental dan terasa pekat. Berdasarkan unsur tradisionil suatu masakan sebagaimana yang diuraikan diatas, maka manfaat bawang merah dan bawang putih sebagai pembuat gurih masakan, adalah berbanding 2 : 1. Bahkan ada yang memberi perbandingan bumbu dan bahan baku dalam masakan minang adalah 3 : 8. Artinya takaran bumbu adalah 3 berbanding 8 dengan takaran bahan baku. Dengan perbandingan takaran ini, dapat dipastikan betapa gurihnya cita dan rasa masakan Minang. Gula hanya digunakan untuk membuat kue saja.

Post a Comment

Copyright © SUNGAI PATAI. Designed by OddThemes