Social Follow

Kontribusi

Tulisan ini sepenuhnya hanya untuk memberikan informasi tentang Nagari Sungai Patai kecamatan Sungayang. Tulisan-tulisan yang di Blog ini secara keseluruhan represenatif akan tetapi tulisan-tulisan yang berada dalam sudut pandang penulis tanpa mengabaikan fakta-fakta yang ada.Bagi yang ingin berkontribusi silakan kirim tulisan ke silatsungaipatai@gmail.com tema tulisan meliputi Sejarah, Budaya, maupun hal unik yang ada di Sungai Patai. kami juga menerima tulisan yang berkenaan dengan Sungai Patai dimanapun berada.Semoga Bermafaat.

Instagram

Search This Blog

Blog Archive

Stay Connected

Sidebar Ads

Pages

Mamak Rumah Menjadi Janang



Upacara adat di Minangkabau hanya dilaksanakan pada saat tertentu. Semua acara yang terlihat diatas memerlukan Ninik mamak /penghulu untuk melaksanakannya. Semua acara adat tersebut menggunakan Bajamba dalam prosesnya Makan bajamba berasal dari akar budaya Minangkabau yang secara turun temurun masih dilaksanakan hingga saat ini. Merupakan sebuah ritual budaya makan bersama yang diadakan dalam lingkup keluarga dekat, dalam hal ini adanya pertalian darah. Namun demikian, tidak jarang dilakukan dalam lingkup yang lebih luas, seperti persaudaraaan satu suku kendagti tidak ada hubungan darah. Kekeluargaan dan gotong royong sudah terasa pada tahap pertama dalam proses mempersiapkan makanan, karena memmasak dilakukan bersama- sama.

Menghidangkan jamba dilakukan oleh Janang. Janang ini adalah orang sumando yang dipilih dari tuan rumah tersebut. Cara penghidangan yang dilakukan oleh Janang diperhatikan benar-benar oleh Ninik Mamak, karena setiap kesalahan yang Janang lakukan benilai buruk bagi tuan rumah tersebut. Dari dia berpakaian, jalan dan dalam penghidangan makanan menjadi simbol cara mempersilahkan tamu. Maka dari itu, Janang dipilih tidak sembarangan, tetapi dilihat sesuai kemampuannya. Janang membawa semua makanan dalam piring- piring kecil yang disusun di kedua tangannya. Adapun dalam beberapa daerah di Minangkabau. Makanan tersebut sudah diatur sebelumnya diatas dulang yang besar, jadi Janang tersebut hanya membawa dulang tersebut di kedua tangannya.
sumber Zulfahmni
Di Sungai Patai yang menjadi janang bukanlah sumando melainkan orang yang punya hajatan itu sendiri. Atau mamak rumah menjadi janang itu sendiri. Biasanya disebut dengan sipangka. Sumando diperlakukan sebagai tamu. Hal ini berkaitan dengan kedudukan sumando itu sendiri yang berarti orang datang. Sebuah sindirian yang halus jika sumando ikut campur dalam kaum istri. Ada pameo tua mengatakan jika sumando yang ikut campur “jan manjadi mamak rumah pulo dirumah istri.” Pihak sipangka sebagai janang ini bertujuan untuk menghormati tamu termasuk sumando yang ada dirumah istri.
Nilai yang terkandung dalam makan bajamba ini yaitunya secara harafiah makan bajamba mengandung makna yang sangat dalam, dimana tradisi makan bersama ini akan memunculkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial. Berbicara mengenai rasa kebersamaan tentunya tidak terlepas dari jati diri bangsa yaitu semangat gotong royong, dimana gotong royong ini juga tergerus oleh modernisasi.(red/zul)

Post a Comment

Copyright © SUNGAI PATAI. Designed by OddThemes