Sungai Patai Info, Tulisan ini admin ambil dari catatan perjalanan
Mapala Pagaruyung tahun 2013 tentang pemetaan Guo sungai Patai. Kawasan Goa Tebing terletak di Nagari Sungai Patai Kecamatan Sungayang Kabupaten
Tanah Datar. Kawasan Goa Tebing dengan luas sekitar 20 ha merupakan daerah
perbukitan dan persawahan. Dalam kegiatan Ekspedisi Mapala PAGARUYUNG STAIN
Batusangkar 2013, bahwa di Kawasan Goa Tabing terdapat beberapa goa vertical
yang kedalamannya lebih dari 13 meter. Pintu utama Goa terdapat di tengah
tebing ,dengan ketinggian lebih dari 3 meter dari permukaan tanah. goa yang
sudah di petakan (Mapping) oleh Mapala PAGARUYUNG STAIN Batusangkar baru 1
lubang vertical dengan kedalaman 14 meter dan panjang Horizontal mencapai 20
meter lebih dengan ujung goa buntu.Walaupun laporan itu masih simpang siur
dengan informasi dari masyarakat karena menurut masyarakat setempat ,ujung Goa
tesebut tembus dengan pintu keluar vertical .
Untuk menuju Goa Tebing dari
Batusangkar membutuhkan waktu 1/2 jam dengan menggunakan motor ke arah
Sungayang, belok ke kiri di simpang Bank BRI
Sungayang dan melanjutkan ke arah simpang Tali Agung.Dari simpang Tali
Agung belok kanan ke Arah Sungai Patai. Trek yang di lalui cukup lancar dengan
hamparan sawah yang membentang di pinggir jalan. Memasuki kawasan Goa Tebing
dengan di tandai bebatuan dan mulai terciumnya bau kotoran kelelawar (Tadarida pucata) yang menjadi khas
kompleks Goa Tebing, biasanya para caver langsung menuju lokasi camping ground
yang berada di sebelah kiri pintu Goa dengan pintu utama Goa Tebing yang
panjangnya lebih dari 20 meter. Di
lokasi camping ground cukup luas dan juga terdapat sumber air yang
cukup Selain itu juga terdapat pondok
para penjaga sawah.
Kawasan karst Goa Tebing memang masih sangat alami karena sangat jarang
di kunjungi, daerah yang memang kurang dilalui wisatawan karena daerahnya yang
berbukit-bukit , hanya Caver dan penduduk desa setempat yang sering ke goa ini.Nama
Goa Tebing ini sendiri kami ambil dari letak pintu Goa yang berada di tengah
tebing. Sebelumnya Goa ini bernama Guo
Ornament yang terdapat di dalam goa masih cukup alami dan masih bisa
tumbuh walaupun butuh ribuan tahun. Sepanjang lorong goa, stalaktit, stalakmit, gourdam, helaktiti dan pilar masih bias dinikmati dan sangat memanjakan mata.
Beberapa jenis flora dan fauna
yang mendominasi goa Tebing seperti
Kelapa (Cocous nucifera), Pisang (Musa paradisiacal), Mangga (Mangifera indica),
Kelelawar (Tadarida pucata), Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Monyet
merah atau biasa yang disebut warga dengan nama simpai dll.
Selain itu, keberadaan guo ini sangat bermanfaat bagi masyarakat dengan
memanfaatkan kotoran kelalawar sebagai pupuk tanaman terutama tanaman cabai
karena sebagain besar mata pencarian masyarakat adalah petani.
Pengunjung goa ini terdapat periode tertentu sehingga jika pada musimnya, kebanyakan adalah pemuda/pemudi hanya untuk mengisi waktu libur. Potensi bahaya yang cukup mengancam pengunjung adalah lebah, karena disepanjang tebing goa ini bersarang. Lebah yang bersarang dapat mencapai lebih dari 5 koloni.
Pengunjung goa ini terdapat periode tertentu sehingga jika pada musimnya, kebanyakan adalah pemuda/pemudi hanya untuk mengisi waktu libur. Potensi bahaya yang cukup mengancam pengunjung adalah lebah, karena disepanjang tebing goa ini bersarang. Lebah yang bersarang dapat mencapai lebih dari 5 koloni.