Wednesday, December 2, 2015

Karomah Syekh Lokuah Sikunci

ak banyak generasi muda sekarang yang tau tentang kisah ini,Penulis sendiri mengetahui kisah ini dari guru ngaji penulis di Sungai Patai dan kemudian Penulis bertanya kembali tentang kisah ini kepada sang Kakek,kepada penulis sang kakek menuturkan bahwa kisah ini memang benar adanya tetapi tanggal,bulan dan tahun tidak diketahui.
Sebelum membaca kisah ini sebaiknya kita ketahui dulu apa yang dimaksud dengan Karomah atau Keramat.
Karomah/Keramat berasal dari bahasa arab كرم yang berarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengistilahkan karomah dengan keramat diartikan suci dan dapat mengadakan sesuatu diluar kemampuan manusia biasa karena ketaqwaanya kepada Allah SWT.
Menurut para ulama sufi, karamah berarti keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada para wali-Nya. Wali ialah orang yang beriman, bertakwa, dan beramal shaleh kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Yunus: 62-64,
أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْيَحْزَنُونَ۞ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ۞ لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ……
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat….”
Ulama’ sufi meyakini bahwa para Wali mempunyai keistimewaan, misalnya kemampuan melihat hal-hal ghaib yang tidak dimiliki oleh manusia umumnya. Allah SWT dapat memberi karamah kepada orang beriman, takwa, dan beramal shaleh menurut kehendaknya.
Pada tanggal,bulan dan tahun yang tidak diketahui Wafatlah seorang Ulama di Lokuak Sikunci Sungai Patai,tidak ada lagi generasi sekarang yang mengetahui nama Ulama tersebut.
Sesuai dengan hukum fiqih dalam Islam jika seseorang meninggal dunia maka kewajiban atau fardhu kifayah bagi orang yang yang masih hidup ialah Memandikan,Mengapani,Menyolatkan lalu Menguburkan, setelah melaksanakan fardhu kifayah yang pertama sampai ketiga para pelaksana fardhu kifayah tentu saja berkeinginan melakukan fardhu kifayah yang keempat yaitu menguburkan,liang lahat pun sudah selesai digali.
Ketika para pelaksana fardhu kifayah bermaksud menurunkan jenazah ke dalam liang lahat,tiba-tiba jenazah ghaib atau hilang dari pandangan mata zahir,para pelayat kaget dan mencari dimana jenazah tersebut berada,namun tiba-tiba terdengarlah suara tahlil dari suatu tempat kemudian para pelaksana fardhu kifayah menelusuri dari mana suara tahlil tersebut berasal,setelah sampai ditempat dimana suara tahlil itu berasal,para pelaksana fardhu kifayah melihat gundukan tanah merah pemakaman yang kelihatannya baru saja dilaksanakan pemakaman jenazah namun para pelaksana fardhu kifayah tidak melihat siapapun disana cuma suara tahlil saja yang kedengaran.Entah siapa yang telah memakamkan jenazah,entah siapa yang menggali liang lahat,Wallahu`alam bissawab.
Setelah peristiwa ini makam beliau ramai dikunjungi para peziarah,bahkan perhelatan akbar pun sering digelar di sini yang dinamakan dengan bakawua,atau melakukan kenduri besar-besaran dengan menyemblih kambing, Perhelatan ini di Sungai Patai dikenal dengan sebutan " Bakawuagh di Lokuak Sukunci".
lokasi pemakaman Syekh lokuah sikunci kini masih misterius tapi ado beberapo dugaan dan jejak yang bisa di temui. tidak jauh dari medan nan bapaneh ateh lago arah jam satu. di situ di temui tumpukan batu secara fisik batu tersebut di sama dengan batu yang ada di sekitar lokasi menandakan batu tersebut bisa jadi di angkut dari kali atau tempat lai dari lokasi berbeda. lokasi tersebut juga berada dekat pohon besar di tepi ngarai. untuk saat ini baa kitonkembali mengali ilmu yang pernah syehk lokuah sikunci ajarkan. ingatan kolektif masyarakat yang terus di jaga secara turun temurun menjadi kunci. secara pribadi kuat dugaan saya bahwa syekh lokuak sikunci adalah ulama pertama di sungai patai.

Sungai Patai Perlu Pustaka

Sungai patai perlu pustaka itulah sekelumit pendapat dari admin bagaimana agar nagari sungai patai maju berbasis ilmu pengetahuan. keberadaan pustaka di sungai patai sudah menjadi sebuah keharusan agar masyarakat sungai patai mampu meningkatkan sumber daya manusianya.
A.    Latar Belakang
Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat kita capai. Diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat kita peroleh melalui perpustakaan. Ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benak kita langsung terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu belumlah lengkap. Karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak dapat disebut sebagai sebuah perpustakaan. Memang pengertian perpustakaan terkadang rancu dengan dengan istilah – istilah pustaka, pustakawan, kepustakawanan, dan ilmu perpustakaan. Secara harfiah, perpustakaan sendiri masih dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku – buku atau bahan pustaka.
Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan. Banyak kalangan terfokus untuk memandang perpustakaan sebagai sistem, tidak lagi menggunakan pendekatan fisik. Sebagai sebuah sistem perpustakaan terdiri dari beberapa unit kerja atau bagian yang terintergrasikan melalui sistem yang dipakai untuk pengolahan, penyusunan dan pelayanan koleksi yang mendukung berjalannya fungsi – fungsi perpustakaan.
Sebagai saraana pendidikan keberadaan pustaka di setiap nagari dirasakan sudah penting, mengingat beragamnya infromasi yang tersebar di dunia maya yang harus difilter. Pengadaan pustaka menjadi salah satu caranya agar masyarakat terutama generasi muda tidak saja mereima infrmasi yang keabsahannya belum teruji sebagaimana buku. Pustaka dapat menjamin Informasi elektronik tentang informasi manajemen hak pencipta tidak boleh ditiadakan atau diubah” berdasarkan pasal tersebut, maka perpustakaan dalam mendigitalkan koleksi tetapi tetap mencantumkan identitas penulis aslinya,
selain itu, pergaulan bebas generasi muda dapat ditekan dengan gerakan kembali menbaca buku-buku sehingga mereka kaya akan informasi. Pendidikan infromasi ini menjadi penting untuk menekan pola prilaku generasi muda seperti pergaulan bebas, narkoba, miras dan prilaku buruk lainnya.
Pengadaan pustaka ini nantinya dapat berkontibusi meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama generasi muda yang menjadi penerus bangsa. Perpustakaan sebagai media edukasi (pendidikan), perpustakaan menyediakan pembelajaran seumur hidup. Perpustakaan sebagai media informatif, informasi yang dibutuhkan pengguna dapat dicari diperpustakaan. Perpustakaan sebagai media penelitian, sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan dapat menjadikan bahan rujukan untuk melakukan penelitian seperti pembuatan makalah,skripsi, dan penelitian yang lain. Perpustakaan sebagai media cultural, perpustakaan menyimpan khasanah budaya bangsa serta meningkatkan nilai dan apresiasi budaya dari masyarakat sekitar. Perpustakaan sebagai media rekreasi, sebagai tempat yang dapat memberikan hiburan pada para pengguna, di era digital ini perpustakaan dapat dijadikan tempat hiburan bagi para pengguna di akhir pekan.
B.     Tujuan
1.      Terciptanya nagari yang berbasis pengetahuan dalam memyongsong Indonesia Dream tahun 2025
2.      Menyiapkan masyarakat yang kaya informasi
3.      Terciptanya generasi muda yang aktif dan kaya informasi
C.    Program
1.      Pengadaan buku-buku berbasis pengetahuan umum, jurnal, majalah dan koran
2.      Pemutaran film-film berbasi edukasi
3.      Diskusi umum dan bedah buku
4.      Pergelaran seni dan kebudayaan (Silat Sungai Patai)
D.    Langkah Kerja
1.      Pengadaan lokasi dan menerima sumbangan buku dari masyarakat
2.      Melakukan diskusi ilmiah sebagai untuk menarik minat masyarakat
3.      Melakukan pemutaran film
E.     Kesimpulan

Besar harapan kami untuk mewujudkan pustaka nagari Sungai patai dan dukungan masyarakat. Sipa terima kritikan dan saran