Menyapih anak dalam berbagai pembahasan berarti menyusui bayi sampai
umur 2 tahun. Proses menyapih anak ini membantu perkembangan anak. Namun, di
nagari Sungai Patai, menyapih anak menjadi bagian dari prosesi adat mandi pincuan atau turun
mandi. Pada bagian terdahulu Nagari sungai patai acara ini adalah bagian kedua dari acara tersebut.
Setelah sampai di rumah
anak lalu dipakaikan baju,kemudian dilakukan acara "Manyapih Anak"
yang dilakukan oleh orang siak.
Upacara turun mandi harus di laksanakan di tapian mandi dan tidak boleh dilakukan hanya dengan membawa air ke halaman rumah. sedangkan yang membawa anak ini dari rumah ke sungai adalah orang yang berjasa membantu proses persalinan (dukun yang manjawek). Orang-orang biasanya menggunakan istilah itu, tapi sekarang sudah canggih mungkin bidan atau dokter yang menolong proses melahirkan tersebut. Upacara turun mandi ini dilakukan dengan cara mengkondisikan keadaan ibu, apabila sudah kuat si ibu yang melahirkan maka sudah boleh dilakukan upacara ini. Bagi yang ingin melakukan upacara ini maka ibu dan anak yang baru lahir tidak boleh dulu keluar dari rumah. Upacara turun mandi inilah pertama kalinya bagi si bayi untuk melihat lingkungan dan masyarakat sekitar
Nagari sungai patai sebagai bagian dari Minangkabau yang menganut alam takambang jadi guru, segala persyaratan untuk menyapih anak disesuaikan dengan makna yang ada dalam syarat tersebut.
Adapun syarat-syarat yang
harus dipenuhi dalam manyapih anak ialah:
1. Hati Ayam.
Hati Ayam mengandung filosofi agar si anak kelak enak dan lembut hatinya
sebagaimana enak dan lembutnya hati ayam2. Tebu Hitam dan Kalamai mengandung filosofi agar si anak kelak menjadi orang yang manis sebagaiman rasa manis yang ada pada tebu hitam dan Kalamai3. Botiah Putiah mengandung filosofi agar si anak ringan tangan,suka membantu sesama sebagaimana ringannya Botiah Putiah tersebut.4. Cabe mengandung filosofi agar anak mempunyai sifat tegas atau nak padeh sarupo lado.5. Garam ini mengandung filosofi agar si anak apabila menyampaikan sesuatu terasa enak didengar oleh orang lain,tidak hambar dan terasa bumbunya dalam berbahasa6. Nasi dan Pisang berfungsi sebagai makana saja dan tidak mengandung makna filosofi apapun sebagaimana syarat-syarat yang diatas Setelah itu barulah si anak digendong oleh bakonya menuju dimana tempat orang siak tersebut duduk biasanya pada rumah gadang orang siak duduk di bawah bandua,kemudian orang siak langsung
Syarat-syarat ini diletakkan dalam Bokuagh( Carano) lalu diletakkan di depan orang siak.
Prosesi Manyapih anak ini
diawali dengan si Mamak rumah menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang
siak,yang intinya mamak rumah minta tolong manyapih anak kepada orang siak
tersebut.
Setelah selesai menyapih
anak acara selanjutnya ialah makan bersama dan kemudian ditutup dengam doa.
By Zulfahmi Alfian
Post a Comment