Social Follow

Kontribusi

Tulisan ini sepenuhnya hanya untuk memberikan informasi tentang Nagari Sungai Patai kecamatan Sungayang. Tulisan-tulisan yang di Blog ini secara keseluruhan represenatif akan tetapi tulisan-tulisan yang berada dalam sudut pandang penulis tanpa mengabaikan fakta-fakta yang ada.Bagi yang ingin berkontribusi silakan kirim tulisan ke silatsungaipatai@gmail.com tema tulisan meliputi Sejarah, Budaya, maupun hal unik yang ada di Sungai Patai. kami juga menerima tulisan yang berkenaan dengan Sungai Patai dimanapun berada.Semoga Bermafaat.

Instagram

Search This Blog

Blog Archive

Stay Connected

Sidebar Ads

Pages

Menyapih Anak bagian Acara Turun mandi

Menyapih anak dalam berbagai pembahasan berarti menyusui bayi sampai umur 2 tahun. Proses menyapih anak ini membantu perkembangan anak. Namun, di nagari Sungai Patai, menyapih anak menjadi bagian dari prosesi adat mandi pincuan atau turun mandi. Pada bagian terdahulu Nagari sungai patai acara ini adalah bagian kedua dari acara tersebut.

Setelah sampai di rumah anak lalu dipakaikan baju,kemudian dilakukan acara "Manyapih Anak" yang dilakukan oleh orang siak.
Upacara turun mandi harus di laksanakan di tapian mandi dan tidak boleh dilakukan hanya dengan membawa air ke halaman rumah. sedangkan yang membawa anak ini dari rumah ke sungai adalah orang yang berjasa membantu proses persalinan (dukun yang manjawek). Orang-orang biasanya menggunakan istilah itu, tapi sekarang sudah canggih mungkin bidan atau dokter yang menolong proses melahirkan tersebut. Upacara turun mandi ini dilakukan dengan cara mengkondisikan keadaan ibu, apabila  sudah kuat si ibu yang melahirkan maka sudah boleh dilakukan upacara ini. Bagi yang ingin melakukan upacara ini maka ibu dan anak yang baru lahir tidak boleh dulu keluar dari rumah. Upacara turun mandi inilah pertama kalinya bagi si bayi untuk melihat lingkungan dan masyarakat sekitar
Nagari sungai patai sebagai bagian dari Minangkabau yang menganut alam takambang jadi guru, segala persyaratan untuk menyapih anak disesuaikan dengan makna yang ada dalam syarat tersebut.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam manyapih anak ialah:

1. Hati Ayam.
Hati Ayam mengandung filosofi agar si anak kelak enak dan lembut hatinya sebagaimana enak dan lembutnya hati ayam
2. Tebu Hitam dan Kalamai mengandung filosofi agar si anak kelak menjadi orang yang manis sebagaiman rasa manis yang ada pada tebu hitam dan Kalamai3. Botiah Putiah mengandung filosofi agar si anak ringan tangan,suka membantu sesama sebagaimana ringannya Botiah Putiah tersebut.4. Cabe mengandung filosofi agar anak mempunyai sifat tegas atau nak padeh sarupo lado.5. Garam ini mengandung filosofi agar si anak apabila menyampaikan sesuatu terasa enak didengar oleh orang lain,tidak hambar dan terasa bumbunya dalam berbahasa6. Nasi dan Pisang berfungsi sebagai makana saja dan tidak mengandung makna filosofi apapun sebagaimana syarat-syarat yang diatas Setelah itu barulah si anak digendong oleh bakonya menuju dimana tempat orang siak tersebut duduk biasanya pada rumah gadang orang siak duduk di bawah bandua,kemudian orang siak langsung 
Syarat-syarat ini diletakkan dalam Bokuagh( Carano) lalu diletakkan di depan orang siak.
Prosesi Manyapih anak ini diawali dengan si Mamak rumah menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang siak,yang intinya mamak rumah minta tolong manyapih anak kepada orang siak tersebut.
Setelah selesai menyapih anak acara selanjutnya ialah makan bersama dan kemudian ditutup dengam doa.
By Zulfahmi Alfian

Post a Comment

Copyright © SUNGAI PATAI. Designed by OddThemes