Social Follow

Kontribusi

Tulisan ini sepenuhnya hanya untuk memberikan informasi tentang Nagari Sungai Patai kecamatan Sungayang. Tulisan-tulisan yang di Blog ini secara keseluruhan represenatif akan tetapi tulisan-tulisan yang berada dalam sudut pandang penulis tanpa mengabaikan fakta-fakta yang ada.Bagi yang ingin berkontribusi silakan kirim tulisan ke silatsungaipatai@gmail.com tema tulisan meliputi Sejarah, Budaya, maupun hal unik yang ada di Sungai Patai. kami juga menerima tulisan yang berkenaan dengan Sungai Patai dimanapun berada.Semoga Bermafaat.

Instagram

Search This Blog

Blog Archive

Stay Connected

Sidebar Ads

Pages

Balai Ambek : Pasar Pabukoan

Pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Kehadiran pasar menjadi bagian yang wajib dalam tatanan masyarakat modern. Kehadiran pasar memberikan keuntungan baik penjual dan pembeli. Dalam masyarakat Minangkabau pasar merupakan syarat berdirinya suatu nagari. Dalam bahasa Minang pasar disebut balai atau pakan. Pasa pabukoan, di minanagkabau hampir setiap mengenal istilah ini. Pasa pabukoan menghadirkan berkah tersendiri di bulan Ramadan.
Pasa pabukoan seolah-olah sebuah trend pada bulan Ramadan selain buka bersama, sahur on the road. Tetapi setidaknya pasa pabukoan berhasil membantu pergerakan ekonomi daerah. Di setiap daerah punya ciri khas masing-masing dalam penyajian menu pasa pabukoan disamping menu umum.
Penamaan pasar dalam penamaan balai atau pasar serikat di identik dengan tempat dan pasar dalam pengertian pakan di identik dengan hari. Penamaan pasar ini disesuaikan karena pasar hari pada hari tertentu yang diadakan sekali dalam seminggu. Walaupun pasar hadir dalam sekali seminggu atau tiap hari pada pasar serikat ada pasar khusus yang diadakan pada periode tertentu seperti pasar ternak atau pasar pabukoan. Pasar pabukoan diadakan hanya pada bulan puasa. Beraneka ragam makanan atau minuman untuk berbuka puasa dijual di tempat ini.
Sungai patai juga mempunyai pasar khusus pada saat bulan puasa atau pasar pabukoan dinamakan dengan Balai Ambek, ambek dalam bahasa Indonesia berarti penghalang. Maksud penghalang disini berhubungan dengan lokasi pasar yang terletak di tengah-tengah pemukiman. Jadi setiap orang yang melintas dihalangi oleh pasar ini. Daerah ini di sungai patai disebut dengan Lopou Tongah. Pasar adtau Balai Ambek ini menjual segala keperluan untuk berbuka baik bahan makan untuk lauk pauk berbuka maupun makanan dan minuman untuk berbuka. Para pedagang yang mempunyai kedai, biasanya juga berjualan di pasar ini. Selain untuk mendaptkan keuntungan lebih juga untuk menyemarakkan bulan puasa.
Pada bulan-bulan lain selain bulan puasa Lopou Tongah berfungsi sebagai tempat menjual kulit manis. Disini ada sebuah kayu yang ditanam untuk tempat dudukan timbangan. Setiap penjual kulit manis selalu mengantarkan kulit manisnya untuk ditimbang di sini. Sehingga pada hari biasapun pasar ini tetap ramai. Namun jangan bayangkan pasar ini layaknya pasar pada umumnnya. Pasar ini lebih tradisional dari pasar tradisional pada umumnnya. Tidak ada lapak khusus atau tempat khusus untuk penjual.
Semenjak krisis moneter tahun 1998 dan jatuhnya harga kulit manis di pasaran, eksistensi pasar ini juga menurun. Berkurangnya penjual kulit manis dan sulitnya perekonomian Balai Ambek sudah lama ditinggal oleh masyarat sebagai transksi perdagangan saat bulan puasa mapun untuk menjual hasil mengupas kulit manis. Sudah hampir 10 tahun lebih pasar ini tidak eksis lagi sebagai Balai Ambek.

Post a Comment

Copyright © SUNGAI PATAI. Designed by OddThemes