Social Follow

Kontribusi

Tulisan ini sepenuhnya hanya untuk memberikan informasi tentang Nagari Sungai Patai kecamatan Sungayang. Tulisan-tulisan yang di Blog ini secara keseluruhan represenatif akan tetapi tulisan-tulisan yang berada dalam sudut pandang penulis tanpa mengabaikan fakta-fakta yang ada.Bagi yang ingin berkontribusi silakan kirim tulisan ke silatsungaipatai@gmail.com tema tulisan meliputi Sejarah, Budaya, maupun hal unik yang ada di Sungai Patai. kami juga menerima tulisan yang berkenaan dengan Sungai Patai dimanapun berada.Semoga Bermafaat.

Instagram

Search This Blog

Blog Archive

Stay Connected

Sidebar Ads

Pages

Tradisi Mengantar Jemaah Haji

Sungai Patai- Tidak lama lagi umat Islam akan melaksanakan hari Raya Idul Adha, hari raya Kurban bagi yang belum sanggup melaksanakan ibadah haji, dan disebut juga dengan hari raya Haji. Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Pelaksanaannya untuk orang yang beragama islam yang mampu. Walaupun demikian setiap orang bercita-cita untuk bisa menginjakkan kakinya di tanah yang diberkati Allah SWT.
Pelaksanaan ibadah haji adalah puncak dari perjalanan spiritual seorang muslim sehingga persiapannya tidak hanya materil, Fisik namun juga harus ada keikhlasan dari orang yang sekitar sehingga menjadi haji yang mabrur.
Calon Jemaah Haji dri Nagari Sungai Patai yg di Antarkan Yaitu ANAS JAMHUR bersama istrinya EVAYELDA Doc. Delpri Hendri (Feri Payobada)
Tradisi mengantarkan calon jamaah haji sudah ada sejak dahulu dan turun temurun. Dalam istilah masyarakat Sungai Patai adalah Ma’antaan sampai bateh. Ma’antaan sampai bateh yaitu mengantarkan calon jamaah haji sampai dibatas nagari.
Di Nagari Sungai Patai, sebelmum melaksanakan haji, calon jamaah haji diantar oleh masyarakat . Mengatarkan calon jamaah haji dari Sungai Patai memiliki makna yang paling dalam. Mengantarkannya tidak hanya sekedar beriringan sampai dibatas nagari tetapi mengantarkan penuh keikhlasan, saling bermaafkan dan lain sebagainya. 
Sebelumnya ada beberapa tahapan yang tidak baku namun selalu dilaksnakan oleh calon jamaah haji asal Sungai Patai. Pertama, Pada saat hari tertentu seperti hari Jum’at atau hari Raya idul fitri di tahun yang sama akan diumumkan bahwa ada masyarakat Sungai Patai yang naik haji. Baik melalui pengeras suara atau melalui protocol calon jamaah haji meminta maaf kepada masyarakat Sungai Patai.
Kedua, Pada saat hari keberangkat sebeum ke Embarkasi, Calon jamah haji mulai dari selesai Shalat Shubuh Calon jemaah Haji ini akan turun dari Mesjid setelah Shalat sunnah, lansung di sambut oleh masyarakat untuk bersalaman sambil bermaafan dan Ketiga, Calon Jamah haji diantarkan bersama-sama dan beriringan ke Batas Nagari dan sampai di batas Nagari di awali dengan Melafazkan Azan oleh Bilal, Do'a bersama dan Dilepas oleh Wali Nagari Sungai Patai.
Tradisi ini bukan hanya sekedar melepas jamaah haji tapi mengandung makna yang dalam. Sehingga tradisi ini selalu lasanakan masyarakat di Sungai Patai. Bagi masyarakat Sungai Patai, ibadah haji bukan  malu dengan orang lain karena dianggap sudah mampu atau mengejar gelar ”pak haji”. Atau menjadi bukti status sosial di masyarakat. Tidak karena itu, munanaikan haji hanya dilandasi oleh ketulusan dan keridhoan Allah swt semata sebagai wujud penghambaan kepada-Nya pada akhirnya Ma’antaan sampai bateh ini semata-mata menunjukan keikhlasan ibadah haji baik Calon Jamaaah Haji maupun masyarakat Sungai Patai.(spt/Feri/Man)

Post a Comment

Copyright © SUNGAI PATAI. Designed by OddThemes