Thursday, April 30, 2015

Budaya Kuliner Minang

Etnis Minang, mempunyai banyak resep masakan serta minuman tradisional sebagai kekayaan budaya kuliner Indonesia.Makanan dari etnis, lebih sering disebut Masakan Padang, umumnya memiliki cita rasa yang pedas berbumbu dan dalam pengolahannya banyak memakai santan kelapa. Padusi minang, sangat terkenal dengan keahlian memasaknya. Demikian pula kaum lelaki minang pun memiliki keahlian dalam masak-memasak. Dalam setiap kesempatan acara dan kenduri ; Upacara sepanjang kehidupan manusia, Upacara Yang Berkaitan dengan Perekonomian, Upacara keselamatan, selalu terhidang aneka ragam masakan. Diantara semua ragam masakan itu, maka rending merupakan menu utama disetiap kesempatan.Minang memiliki adat dan budaya yang sedemikian kuat. Didukung oleh alam yang indah dan kaya raya dengan hasil alamnya, yang mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup manusianya. Masyarakatnya yang dinamis, namun telah memiliki pedoman hidup yang bersandarkan pada falsafah alam, dalam pola hubungan serasi antara manusia dan individu dengan alamnya, sehingga alam berkembang jadi guru. 
Dibidang kuliner, masyarakat semulanya membutuhkan makanan untuk kekuatan tubuh, yang diperoleh dari bahan makanan yang mengandung karbo hidrat. Mereka menanam padi. Mereka memasak nasi. Kemudian mereka melengkapi dengan lauk pauk yang diperoleh dari binatang ternak yang dipelihara dan hidup di alam. Resep dasar, yang dapat menyeimbangkan antara cita dan rasa masakan, diracik dengan menggunakan bumbu- bumbu yang mengandung khasiat tertentu. Cita rasa yang utama di temui pada masakan khas Minang adalah gurih dan pedas.Rasa gurih dan pedas tersebut diperoleh dari santan dan cabai merah yang memang banyak di konsumsi orang Minang. Rasa gurih dan pedas ini yang berasal dari santan dan cabai, dapat dicampur dengan bahan baku apa saja. Semisal, bahan baku hewani, yaitu ; daging sapi, ayam atau bebek, ikan laut, ikan tambak, termasuk telur ayam. Sementara sayurannya lebih banyak menggunakan kacang panjang, daun singkong, pakis, nangka, buncis, serta petai dan jengkol.Orang Minang dalam mengolah masakan, tidak pernah pelit dalam memasukkan bumbu dalam sebuah masakan. Mereka meracik masakan dengan bahan dan bumbunya kental dan terasa pekat. Berdasarkan unsur tradisionil suatu masakan sebagaimana yang diuraikan diatas, maka manfaat bawang merah dan bawang putih sebagai pembuat gurih masakan, adalah berbanding 2 : 1. Bahkan ada yang memberi perbandingan bumbu dan bahan baku dalam masakan minang adalah 3 : 8. Artinya takaran bumbu adalah 3 berbanding 8 dengan takaran bahan baku. Dengan perbandingan takaran ini, dapat dipastikan betapa gurihnya cita dan rasa masakan Minang. Gula hanya digunakan untuk membuat kue saja.

Mamak Rumah Menjadi Janang



Upacara adat di Minangkabau hanya dilaksanakan pada saat tertentu. Semua acara yang terlihat diatas memerlukan Ninik mamak /penghulu untuk melaksanakannya. Semua acara adat tersebut menggunakan Bajamba dalam prosesnya Makan bajamba berasal dari akar budaya Minangkabau yang secara turun temurun masih dilaksanakan hingga saat ini. Merupakan sebuah ritual budaya makan bersama yang diadakan dalam lingkup keluarga dekat, dalam hal ini adanya pertalian darah. Namun demikian, tidak jarang dilakukan dalam lingkup yang lebih luas, seperti persaudaraaan satu suku kendagti tidak ada hubungan darah. Kekeluargaan dan gotong royong sudah terasa pada tahap pertama dalam proses mempersiapkan makanan, karena memmasak dilakukan bersama- sama.

Thursday, April 23, 2015

Ehemmm : Batuk Kode Menaiki Rumah Gadang

Batuk merupakan satu penyakit yang disebabkan oleh perubahan cuaca atau debu. Namun batuk di Minangkabau mempunyai fungsi sebagai kode. Batuk kode ini bukan batuk yang sebenarnya atau batuk penyakit.  Rumah Gadang dianggap rumah suci. Oleh karena itu berlaku tata krama dalam berperilaku di Rumah Gadang. Bila ingin ke Rumah Gadang, setiap orang harus membasuh kakinya terlebih dahulu. Biasanya di bawah tangga disediakan sebuah batu ceper yang lebar yang disebut Batu Talapakan.

Menhir Di Sungai Patai

menhir adalah sebuah batu tegak maupun berda di tanah diletakkan  beserta sengaja di suatu tempat untuk media penghormatan dan  sebagai lambang dari orang-orang yang diperingati. menhir merupakan batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang ditatah seperlunya sampai berbentuk tugu dan biasanya diletakkan berdiri tegak di atas tanah. istilah menhir diambil dari bahasa keltik, dari kata men (batu) dan hir (panjang).

Tuesday, April 21, 2015

Tuah mata Air Ngungun

Bernostalgia bagi generasi pernah marathon atau hari pagi setiap minggu mempunyai cerita sendiri tentang mata air Ngungun ini. Sambil menghilangkan pegal-pegal dan melepas dahaga mata air Ngungun ini menjadi primadona.
“Katiko zaman ketek-ketek dulu kito kodok pai marathon, pulang marathon singgah dulu k aia kolek Ngungun, aianyo janiah namun taraso agak kolek-kolek saketek, kalo minum aia ko rasonyo sabana sajuak, lopeh awuih awak dek nyo” kenang Zulfahmi dalam halaman facebook Nagari Sungai Patai

Monday, April 13, 2015

Tuangku Abdul Rahman : Pahlawan Perang Belasting Sungai Patai

Silat sudah menjadi bagian penting di Minangkabau untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Hal ini telah dilakukan oleh seorang Pandeka dai Sungai Patai yaitu Tuangku Abdul Rahman. Dia adalah murid tertua dari Tuangku Gaduik, pembawa aliran silat sungai patai. Pada awalnya murid dari tuangku Gaduik terdiri dari 14 orang dan tidak hanya dari sungai patai.

Tuesday, April 7, 2015

Pinjik : Lampu Togok Sungai Patai

Ketersediaan listrik di Indonesia belum merata. Walaupun listrik sudah menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan masyarakat. Sebelum listrik masuk ke daerah-daerah di Indonesia masyarakat mengunakan penerangan dengan lampu minyak. Lampu minyak ini penyebutan setiap daerah tentu berbeda-beda, ada yang menyebut lampu dinding, dama, lampu togok bahkan ada juga yang meyebut dengan pelito. Sungai Patai yang mendapatkan listrik pada decade 70-an juga mengunakan lampu togok sebagai alat penerangan, namun penyebutannya bukan lampu togok, dama adau lampu dinding masyarakat menyebutnya dengan Pinjik.